Subnetting IPV4

 A. Pengertian Subnetting

    Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan. Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian Network ID. Cara ini menciptakan sejumlah Network ID tambahan dan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut.

B. Fungsi Subnetting

  1. Mengefisienkan Alamat IP
  2. Mengurangi Traffic Jaringan
  3. Mengurangi Traffic Jaringan

C. Teknik Subnetting

    Konsep Subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP Address. Subnetting sendiri terdiri dari dua teknik yaitu :

  1. FLSM: fixed length subnet mask. Satu network, kita pecah-pecah menjadi beberapa network (subnet) dimana setiap lebar subnet yang satu sama dengan lebar subnet yang lainnya.
  2. VLSM: variable length subnet mask. Kebalikannya, sebuah network yang kita subnet, menghasilkan subnet-subnet yang berbeda panjang subnet masknya antara subnet satu dengan yang lain.

    1. FLSM

        FLSM (Fixed Length Subnet Mask) singkatnya adalah sebuah metode perhitungan atau cara untuk memecah sebuah network menjadi sub-network yang lebih kecil, yang tiap subnetnya memiliki panjang yang sama. 
        IPv4 terdiri dari 32 bit, Nah 32 bit tersebut dibagi menjadi 4 Oktet bilangan desimal. Pada setiap oktet terdapat 8 bit dan masing-masing oktet dipisahkan menggunakan tanda titik / dotted.
        Contoh soal

        Ada sebuah IP 192.168.100.10/25 tentukan Network, Range Host dan Broadcast.
1. Mencari subnetmask diatas terdapat prefix 25 yang artinya ada 25 bit yang bernilai 1 dan 7 bit yang bernilai 0.

 

2. Mencari Subnet, Rumus mencari subnet seperti berikut.

3. Mencari Host Valid, rumusnya seperti berikut.

4. Mencari Blok Subnet


5. Menentukan Network, Range Host, dan Broadcast.

Karena 192.168.10.10 termasuk kedalam Blok pertama dengan range Host 192.168.10.1–192.168.10.126 maka, jawabannya adalah.



 

        2. VLSM

VLSM adalah teknik yang memungkinkan administrator jaringan untuk membagi ruang alamat IP ke subnet yang berbeda ukuran, tidak seperti ukuran Subnetting. Untuk menyederhanakan VLSM adalah dengan memecah alamat IP ke subnet (beberapa tingkat) dan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan individu pada jaringan. Hal ini juga dapat disebut IP tanpa kelas pengalamatan. Sebuah classful menangani mengikuti aturan umum yang telah terbukti berjumlah pemborosan alamat IP.

    
        Contoh Soal
Kita memiliki project membangun sebuah Jaringan untuk PC perusahan di masing -  masing bidang dengan ketentuan perusahaan membutuhkan 5 Host IT, 10 Host Marketing, 17 Host CS, 3 Host keuangan dan 12 Host Kepala bagian. IP lokal kita 198.199.200.0/25, gunakan teknik subnetting VLSM agar tidak terjadi keborosan IP dan tentukan range IP host masing – masing bidang !


Jawab :

Yang perlu di catat adalah kebutuh Host Masing-masing bidang :
  1. Host untuk IT
  2. Host untuk Marketing
  3. Host untuk CS
  4. Host untuk Keuangan
  5. Host untuk Kepala Bagian


Pertama cari bidang yang paling banyak membutuhkan host, disini berarti bidang CS dengan 17 Host.

17 Host berarti memakai /27 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 27           = 255.255.255.224 
Dikurangi                    =             + 31 Host
            Dimana dari 31 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.1 – 198.199.200.31 (31 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.0

Kemudian cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang CS, disini berarti bidang Kepala Bagian dengan 12 Host.

12 Host berarti memakai /28 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 28           = 255.255.255.240 
Dikurangi                    =             + 15 Host
            Dimana dari 15 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.33 – 198.199.200.46 (14 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.32
  • Broadcast ID   = 192.168.200.47

Kemudian cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang Kepala Bagian, disini berarti bidang Marketting dengan 10 Host.

12 Host berarti memakai /28 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 28           = 255.255.255.240 
Dikurangi                    =             + 15 Host
            Dimana dari 15 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.49 – 198.199.200.62 (14 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.48
  • Broadcast ID   = 192.168.200.63

Kemudian cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang Marketting, disini berarti bidang IT dengan 5 Host.

5 Host berarti memakai /29 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 29           = 255.255.255.248 
Dikurangi                    =             + 7 Host
            Dimana dari 7 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.65 – 198.199.200.70 (6 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.64
  • Broadcast ID   = 192.168.200.71

Terakhir cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang IT, disini berarti bidang Keuangan dengan 3 Host.

3 Host berarti memakai /29 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 29           = 255.255.255.248 
Dikurangi                    =             + 7 Host
            Dimana dari 7 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.73 – 198.199.200.78 (6 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.72
  • Broadcast ID   = 192.168.200.79

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN PROCESSOR INTEL DARI MASA KE MASA

ROOTER Dan ROOTING

Cara Install Windows 10